
Euro 2020 digelar di sebelas negara dan sebelas kota. Masing-masing negara mendapat jatah satu kota untuk menggelar pertandingan, dengan kebijakan pertandingan yang berubah karena banyaknya kota yang ditunjuk sebagai tuan rumah Euro 2020, dengan Saint Petersburg sebagai salah satunya.
Saint Petersburg mendapat kehormatan menggelar enam pertandingan untuk Euro 2020, mulai dari fase grup, sampai ke fase semifinal. Rinciannya, tiga pertandingan untuk Grup B, tiga pertandingan lagi untuk Grup E, dan satu pertandingan perempatfinal.
Stadion Krestovsky sebagai venue pertandingan Euro 2020 juga dikenal sebagai Zenit Arena, karena stadion ini juga digunakan sebagai homebase oleh klub sepakbola Rusia Zenit Saint Petersburg, peraih tiga gelar juara dalam kompetisi sepakbola Rusia.
Stadion ini juga dikenal dengan nama Gazprom Arena, dan juga Piter Arena. Dibangun pada 2005, stadion ini bisa menampung sekitar 65 ribu penonton, dan punya keunikan atapnya bisa dibuka tutup secara otomatis.
Saint Petersburg memanfaatkan semaksimal mungkin potensi wisata yang bisa menyokong pendapatan daerah kota tersebut. Didukung fakta sebagai kota terindah ke dua di Eropa, sehingga rugi kalau cuma datang untuk nonton Euro 2020.
Sebagai ibukota budaya di Rusia, sudah barangtentu sektor ini menjadi daya tarik yang dikembangkan pemerintah kota Saint Petersburg. Museum The Hermitage atau Istana Musim Dingin menjadi menu wajib kunjung kalau datang bukan cuma untuk nonton Euro 2020.
Tempat ini adalah museum seni budaya yang terbesar ke dua di dunia. Didirikan tahun 1764, dan mulai dibuka untuk publik sejak tahun 1852. Koleksi lukisan dari era Yekaterina II atau Catherine The Great sangat luarbiasa untuk dinikmati masyarakat umum.
Lokasi wisata berikutnya adalah The Marinsky Theatre untuk menyaksikan opera dan balet. Lalu ada wisata berperahu menyusuri sungai dan kanal, dan mengunjungi Katedral Sir Isaac.
Benteng Peter dan Paul yang merupakan benteng kota asli Saint Petersburg dan dibangun pada masa Pyotr I tahun 1703, menjadi wisata museum berikutnya yang layak dikunjungi.
Selain berkeliling melihat museum dan teater sebagai bentuk peninggalan budaya Rusia, wisata kuliner adalah kegiatan jalan-jalan berikutnya, yang sayang untuk dilewatkan.
Beberapa makanan khas Saint Petersburg yang bisa dijumpai wisatawan di antaranya adalah Savory Pancake, yang merupakan panekuk atau pancake dengan rasa gurih, dan isiannya berupa daging, kubis, atau keju cottage. Kudapan ini cara memasaknya sama seperti pancake pada umumnya, namun setelah diisi, pancake ini digoreng lebih dulu sebelum kemudian digulung.
Selanjutnya ada sup Borscht, yang aslinya berasal dari Ukraina. Meski begitu, bagi orang Saint Petersburg ini juga menjadi makanan sehari-hari mereka. Sup ini menggunakan bahan utama buah bit, dan dicampur dengan tomat pasta, daging, sayuran, dan isian lain sesuai selera.
Makanan khas berikutnya adalah Pirozhki, yang merupakan roti dengan ukuran kecil dan diisi bermacam isian tergantung keinginan. Roti ini bisa diisi dengan bahan manis atau gurih sesuai selera.
Kalau ingin yang manis, bisa mengisi Pirozkhi dengan apel, ceri, atau jeruk lemon. Dengan bagian luar yang dilapisi telur sehingga berwarna keemasan, pirozhki cocok sebagai camilan, cocok juga sebagai pendamping sup.
Karena biaya akomodasi di Rusia relatif mahal, calon wisatawan harus merogoh kocek agak dalam, terutama kalau ada perhelatan besar seperti Euro 2020.
Harga kamar hotel bintang 2 sekitar 1 jutaan ke atas, tergantung dari fasilitas dan jarak tempuh menuju lokasi pertandingan. Untuk yang berbintang di atas itu tentu lebih mahal lagi.
Namun jangan khawatir, karena sarana transportasi umum di Saint Petersburg cukup lengkap. Berbagai jenis sarana transportasi tersedia, mulai metro, trem, bis, taksi dan lain-lain.
Jadi, sambil nonton Euro 2020, bisa juga sambil cuci mata atau borong suvenir, sambil mencicipi makanan khas Saint Petersburg dan melihat pemandangan kota, yang merupakan kota terindah ke dua di Eropa. ***