
Bagi para bunda “aktivis” Twitter ada salah satu akun yang wajib mereka follow yaitu akun Twitter @dr_piprim. Pasalnya dokter anak yang praktik di RSCM ini merupakan salah satu dokter anak yang aktif menjawab pertanyaan para bunda di twitterland seperti yang dilansir oleh kabar ntb hari ini terbaru.
dr. Piprim Basarah Yanuarso, MD pada tahun 2012 membuat Rumah Vaksinasi. Menurut dokter yang ramah dan tidak pelit ilmu ini awal didirikannya Rumah Vaksinasi ini sekitar akhir Maret 2012. Idenya bermula dari adanya seorang follower-nya di Twitter yang mengeluhkan sangat mahalnya tariff vaksinasi di RS Swasta, sedangkan suaminya adalah seorang PNS.
Kemudian dr. Piprim berpikir bagaimana caranya supaya vaksinasi bisa lebih murah. Ternyata vaksin itu berbeda dengan obat. Jalur untuk vaksin rupanya lebih pendek dari obat, vaksin dari distributor bisa langsung ke tangan dokter sebagai vaksinator tanpa harus melalui apotek.
Setelah mempelajari hal tersebut, dr. Piprim pun menemukan ide bahwa dirinya harus membuat rumah vaksin yang bisa menyediakan vaksinasi murah atau vaksinasi non-profit. Menurut dr. Piprim konsepnya seperti ini vaksin itu sangat penting untuk upaya preventif supaya tetap sehatnya anak anak Indonesia. Jadi seharusnya vaksin tidak dijadikan barang komoditas. Tidak boleh mengambil untung dalam jual beli vaksin.
Konsep vaksinasi murah atau vaksin non-profit yang tersedia di rumah vaksin merupakan vaksin dengan harga dari distributor lalu ditambah jasa medis dokter. Menurutnya itu saja komponennya, pihaknya paling mendapatkan keuntungan sangat tipis dari sistem bonus saat membeli vaksin dalam jumlah yang banyak.
Oleh karena itu bisa ditekannya tarif vaksinasi di Rumah Vaksin menjadi sangat murah jika dibandingkan dengan vaksinasi di RS Swasta. Meski begitu tidak bisa dipungkiri bahwa tarif vaksinasi murah ini masih tetap sangat mahal bagi masyarakat yang tidak mampu. Karena memang idealnya vaksinasi itu disubsidi oleh negara. Misalnya di negara negara maju, semua jenis vaksin sudah dimasukkan dalam asuransi.
Rumah Vaksinini menyediakan hampir semua jenis vaksin terkecuali yang dimonopoli pemerintah misalnya vaksin meningitis untuk jamaah haji. Rumah Vaksinasi menyediakan 14 jenis vaksin. Rumah Vaksinasi menyediakan vaksin untuk orang dewasa, harapannya adalah supaya orangtua yang mengantar amaknya bisa sekaligus melakukan vaksinasi jika berkenan.
Rumah Vaksinasi tidak hanya menyediakan vaksin saja tetapi juga melayani konsultasi kesehatan anak dan khitan bayi laki laki dan perempuan. Sekarang ini sulit rasanya menemukan tenaga kesehatan yang menyediakan layanan khitan untuk bayi perempuan. Padahal dalam permenkes 2010 telah diaturnya tata cara khitan bayi perempuan yang sesuai dengan kaidah medis serta syariat. Tetapi hingga saat ini masih banyak yang salah paham tentang hal ini.
Kehadiran Rumah Vaksinasi ini mendapat respons yang sangat baik dari masyarakat. Mereka sangat antusias menyambut kehadiran Rumah Vaksinasi murah ini. Hari Sabtu, bayi dan anak anak mungil dari berbagai tempat biasanya akan berkunjung ke rumah Vaksinasi ini untuk divaksinasi.
Sebenarnya tarif murah vaksinasi di Rumah Vaksinasi itu berapa? Karena pihak Rumah Vaksinasi ini tidak mengambil untung dan hanya mengambil jasa medis dokter saja, maka lumayan jauh selisih tarifnya. Sebagai contoh vaksinasi PCV 13 di RS Swasta bisa mencapai Rp. 1,2 hingga Rp. 1,4 juta, tetapi jika di rumah vaksinasi hanya Rp. 750 ribu.
Didirikan Rumah Vaksin juga sebagai jawaban tuduhan kelompok antivaksin yang mengatakan bahwa vaksin merupakan bisnisnya para dokter.